SISTEM TERDISTRIBUSI

1.13. A service is implemented by several servers. Explain why resources might be transferred between them. Would it be satisfactory for clients to multicast all requests to the group of servers as a way of achieving mobility transparency for clients.

Answer :

Migration of resources (informnation object) is perfomed, to reduce communication delays (place objects in a server that is one the same local network as their most frequent users), to balance the load of processing andor storage utilisation between different servers.

If all servers receive all requests, the communication load on the network is much increased and servers must do unnecessary work filtering out request for object that they do not hold.

4W + 1H

What   : Apa yang dimaksud dengan telematika?

Telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Telematika terintegrasi dari kata Telekomunikasi dan Informatika, Telematika juga dikenal dengan istilah ICT (Information and Communications Technology), atau yang kita kenal dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan, dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi. Secara umum istilah Telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi / Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (Mobile Communication Technology). Istilah Telematika juga dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (Road Vehicles dan Vehicle Telematics)

Why    : Mengapa telematika digunakan?

Telematika telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas yaitu dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.

Where  : Dimana telematika digunakan?

Telematika dapat digunakan dimana saja saat seseorang membutuhkan suatu informasi melalu iteknologi telematika.

When   : Kapan telematika digunakan?

Setiap saat telematika dapat digunakan karena informasi di dalamnya yang selalu up to date.

How    : Bagaimana telematika digunakan?

Untuk menggunakan telematika tidaklah terlalu sulit karena hanya membutuhkan alat telekomunikasi, sehingga orang dapat mencari atau mengetahui informasi yang ingin dicari. Telematika pada saat pertama kali ada menggunakan pager, radio, telegraf, televisi, dan telepon. Untuk saat-saat ini telematika digunakan dengan berbagai cara, seperti menggunakan media internet ataupun GPS.

Contoh Kasus Keamanan Komputer

Pada 2013 bangsa Indonesia dibuat gempar dengan terbongkarnya perilaku Australia dan sekutunya yang melakukan penyadapan terhadap komunikasi Presiden SBY dan beberapa petingi Indonesia. Akibatnya, publik Indonesia marah dan suhu hubungan bilateral kedua negara memanas.

Opini :

Indonesia memang memliki risiko yang tinggi untuk keamanan teknologi informasi. Cyber crime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Berbagai kerugian pun jelas dialami oleh negara. Dikarenakan kondisi keamanan Indonesia yang masih lemah, oleh karena itu kita butuh pertahanan keamanan yang kuat untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan bangsa sesuai wacana pemerintah untuk membentuk Badan Cyber Nasional (BCN) merupakan langkah yang positif untuk menghadapi berbagai tantangan kejahatan dunia maya (cyber crime).

Internet dalam Bidang Wisata

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, memiliki kenanekaragaman hayati yang tinggi di dalamnya. Indoneisa adalah negara yang indah. Dari Sabang hingga Merauke Indonesia penuh dengan keindahan alamnya yang mamukau. Mulai dari kekayaan alam bawah laut hingga jajaran pegunungan yang luar biasa. Dan juga deretan pantai-pantai yang indah yang tak akan habis. Tidak semua Negara seberuntung Negara kita.

Keindahan pariwisata di Indonesia juga menjadikan daya tarik tersendiri bagi turis baik lokal maupun mancanegara. Namun bagi turis mancanegara masih beranggapan bahwa Indonesia adalah Bali. Padahal masih banyak tempat wisata di Indonesia yang belum mereka ketahui yang tentu saja tidak kalah indah dengan Bali. Memperkenalkan tempat wisata di Indonesia bukan hanya tugas pemerintah saja melainkan tugas kita semua. Mengapa demikian? Kita semua mengetahuinya bahwa salah satu bidang yang menyokong devisa negara kita adalah pada bidang pariwisata. Semua pihak harus bekerja sama demi kemajuan bangsa yang lebih bermanfaat. Untuk itu memikirkan bagaimana cara mengenalkan atau mempromosikan wisata Indoneisa pada dunia tidaklah salah agar mereka tidak hanya mengetahui Bali apabila akan atau sedang berkunjung ke Indonesia.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi informasi dan komunikasi pun mengalami perkembangan, seperti perkembangan teknologi digital dan internet yang semakin canggih. Keberadaan website, blog maupun wiki bahkan melalui facebook dan twitter dapat dimanfaatkan sebagai sarana yang mudah untuk mempromosikan wisata Indonesia. Konunikasi yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Hanya dengan melalui komputer ataupun laptop hingga telepon selular yang mudah digunakan dan dapat diakses dari mana saja dan kapan saja di seluruh dunia. Saat kita mempromosikan wisata di Indonesia melalui komputer ataupun laptop, saat itu juga dunia akan mengetahuinya.

Selain mengenalkan potensi wisata ke seluruh dunia, internet juga menyediakan ruang iklan yang murah. Pemerintah atau pengelola pariwisata dapat dengan mudah mempromosikan ke wisatawan seluruh dunia hanya bermodal membuat website promosi. Dengan demikian pihak pengelola dapat menghemat biaya promosi. Dengan adanya website yang interaktif ini diharapkanakan dapat menambah ketertarikan wisatawan kepada wisata yang ada di Indonesia.

Fasilitas multimedia dalam internet seperti melalui gambar ataupun video menjadi sangat efektif untuk memperkenalkan baik tempat wisata maupun budaya nasional kepada dunia. Gambar maupun video menjadikan daya tarik tersendiri karena secara tidak langsung mereka telah mendapatkan gambaran mengenai tempat wisata tersebut. Misalnya dengan menampilkan video tarian khas daerah, permainan musik, memperkenalkan makanan khas daerah. Dan diharapakan dengan melihat melalui gambar atau video tersebut akan memancing wistawan untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut yang sesuai dengan budaya khas masing-masing daerah.

Saat ini sejumlah industri pariwisata telah melakukan transaksi dan layanan pemesanan online. Seperti reservasi online untuk hotel, paket wisata, dan untuk tranportasi. Internet memudahkan calon pengunjung untuk memesan kamar hotel yang berada jauh di daerah atau di negara lain. Hal ini sudah pasti akan membantu wisatawan yang akan mengunjungi daerah wisata tersebut mendapatkan akomodasi yang tepat di suatu tempat wisata sesuai dengan keinginannya.

Catatan Kaki

1.      Darmadi Darmawan dan Imam Munardhi, Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, halaman 10, Diterbitkan oleh Gramedia pada 2006 di Jakarta
Jawab : Darmadi Darmawan dan Imam Munardhi, Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, Gramedia, Jakarta 2006, hlm. 10.
2.      Darmadi Darmawan dan Imam Munardhi, Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, halaman 10, Diterbitkan oleh Gramedia pada 2006 di Jakarta
Jawab : Darmadi Darmawan dan Imam Munardhi, Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, Gramedia, Jakarta 2006, hlm. 10.
3.      Soetjipto Wirosardjono, Didikan Jerman, Budaya Jawa, http://www.republika.com Jakarta
4.      Jawab : Soetjipto Wirosardjono, ”Didikan Jerman: Budaya Jawa”, diakses dari http://www.republika.com Jakarta.
5.      Darmadi Darmawan dan Imam Munardhi, Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, halaman 10, Diterbitkan oleh Gramedia pada 2006 di Jakarta
Jawab : Darmadi Darmawan dan Imam Munardhi, Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, Gramedia, Jakarta 2006, hlm. 10.
6.      Sarah Trenholm dan Arthur Jensen, Interpersonal Communication, hlm.25, Wadsworth,2004,California
Jawab : Sarah Trenholm dan Arthur Jensen, Interpersonal Communication, Wadsworth California 2004, hlm. 25.
7.      Soetjipto Wirosardjono, Didikan Jerman, Budaya Jawa, Dalam http://www.republika.com Jakarta
Jawab : Soetjipto Wirosardjono, ”Didikan Jerman: Budaya Jawa”, diakses dari http://www.republika.com Jakarta.
8.      Rhenald Kasali, Ph.D., Sembilan Fenomena Bisnis, halaman 8, Gramedia Desember 2006, Jakarta
Jawab : Rhenald Kasali, Ph.D, Sembilan Fenomena Bisnis, Gramedia, Jakarta, 2006 Desember, hlm. 8.
9.      Sarah Trenholm dan Arthur Jensen, Interpersonal Communication, hlm.35, Wadsworth, 2004, California.
Jawab : Sarah Trenholm dan Arthur Jensen, Interpersonal Communication, Wadsworth California, 2004, hlm. 35.
10.  Rhenald Kasali, Ph.D, Sukses Melakukan Presentasi, halaman 55, Gramedia, Januari 2007, Jakarta
Jawab : Rhenald Kasali, Ph.D, Sukses Melakukan Presentasi, Gramedia, Jakarta, Januari 2007,  hlm. 55.
Rhenald Kasali, Ph.D, Sukses Melakukan Presentasi, halaman 55, Gramedia, Januari 2007, Jakarta
Jawab : Rhenald Kasali, Ph.D, Sukses Melakukan Presentasi, Gramedia, Jakarta, Januari 2007,  hlm. 55.
11.  ………, Kamus Istilah Ekonomi, hlm 75, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Desember 2005, Jakarta
Jawab : Kamus Istilah Ekonomi, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,  Desember 2005, Jakarta,  hlm. 75.
12.  Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia, halaman 100, Pustaka Primatama 2007, Jakarta
Jawab : Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia, Pustaka Primatama, Jakarta, 2007, hlm. 100.
13.  ………, Kamus Istilah Ekonomi, hlm 75, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Desember 2005, Jakarta
Jawab : Kamus Istilah Ekonomi, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,  Desember 2005, Jakarta,  hlm. 75.
14.  Marshal R.Romney dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akutansi, halaman 455, Salemba Empat, 2005, Jakarta
Jawab : Marshal R.Romney dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akutansi, Salemba Empat, Jakarta, 2005, hlm. 455.
15.  Rudy Adhary, Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN, http://www.kompas.com 17 Juni 2007, Jakarta
Jawab : Rudy Adhary, “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”, diakses dari http://www.kompas.com pada tanggal 17 Juni 2007, Jakarta.
16.  Rudy Adhary, Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN, http://www.kompas.com 17 Juni 2007, Jakarta
Jawab : Rudy Adhary, “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”, diakses dari http://www.kompas.com pada tanggal 17 Juni 2007, Jakarta.
17.  Marshal R.Romney dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akutansi, halaman 455, Salemba Empat, 2005, Jakarta
Jawab : Marshal R.Romney dan Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akutansi, Salemba Empat, Jakarta, 2005, hlm. 455.
18.  ………, Kamus Istilah Ekonomi, hlm 75, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Desember 2005, Jakarta
Jawab : Kamus Istilah Ekonomi, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,  Desember 2005, Jakarta,  hlm. 75.
19.  Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia, halaman 100, Pustaka Primatama 2007, Jakarta
Jawab : Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia, Pustaka Primatama, Jakarta, 2007, hlm. 100.
20.  Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia, halaman 100, Pustaka Primatama 2007, Jakarta
Jawab : Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia, Pustaka Primatama, Jakarta, 2007, hlm. 100.

Latihan dan Tugas Mandiri 5

  1. Tentukan subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan kalimat berikut ini.

1) Persatuan dapat dilaksanakan dengan menciptakan perassan senasip.

Subjek                   : Persatuan

Predikat                 : dilaksanakan

Objek                    : –

Pelengkap              : –

Keterangan            : dengan menciptakan perasaan senasip (keterangan proses)

2) Dapatkah para pemimpin bangsa kita menciptakan perasaan semacam ini?

Subjek                   : para pemimpin bangsa

Predikat                 : menciptakan

Objek                    : perasaan semacam ini

Pelengkap              : –

Keterangan            : –

3) Jika dapat, bangsa Indonesia akan segera bangkit dari krisis.

Subjek                   : Bangsa Indonesia

Predikat                 : bangkit

Objek                    : –

Pelengkap              : dari krisis

Keterangan            : –

4)Selain itu, nasionalisme meningkat, dan daya juang bangsapun meningkat.

Subjek                   : Nasionalisme dan daya juang bangsa

Predikat                 : meningkat

Objek                    : –

Pelengkap              : –

Keterangan            : –

5) Dampaknya, arus modal ke luar negeripun akan dapat diperkecil.

Subjek                   : Nasionalisme dan daya juang bangsa

Predikat                 : meningkat

Objek                    : –

Pelengkap              : –

Keterangan            : –

6) Megawati, presiden RI, berupaya meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap kemampuan ekonomi Indonesia tanpa bantuan IMF.

Subjek                   : Megawati

Predikat                 : berupaya meningkatkan

Objek                    : kepercayaan rakyat terhadap kemampuan ekonomi Indonesia

Pelengkap              : tanpa bantuan IMF

Keterangan            : –

7) Budaya bangsa merupakan modal pembangunan.

Subjek                   : Budaya bangsa

Predikat                 : merupakan modal pembangunan

Objek                    : –

Pelengkap              : –

Keterangan            : –

8) Kekayaan budaya bangsa merupakan sumber kreativitas yang luar biasa.

Subjek                   : Kekayaan budaya bangsa

Predikat                 : merupakan sumber kreativias yang luar biasa.

Objek                    : –

Pelengkap              : –

Keterangan            : –

9) Kreativitas budaya berpotensi besar dapat mendukung perekonomian.

Subjek                   : Kreativitas budaya bangsa

Predikat                 : berpotensi besar

Objek                    : –

Pelengkap              : dapat mendukung perekonomian

Keterangan            : –

10) Dalam pembangunan, dituntut kreativitas baru, kerja keras, dan efisiensi.

Subjek                   : Pembangun

Predikat                 : menuntut

Objek                    : kreativitas baru, kerja keras dan efisiensi.

Pelengkap              : –

Keterangan            : –

 

  1. Tuliskan pola dasar kalimat berikut ini.

1) Mahasiswa yang menjuarai perolehan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi mendapat bea siswa melanjutkan pendidikanya ke jenjang lebih tinggi.

Subjek                   : Mahasiswa

Predikat                 : mendapat

Objek                    : beasiswa melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi

Pelengkap              : –

Keterangan            : yang menjuarai perolehan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi

Pola kalimat          : S-KET-P-O

2) Kalimat yang panjang-panjang pada dasarnya mempunyai inti kalimat dasar yang sederhana.

Subjek                   : Kalimat yang panjang

Predikat                 : mempunyai

Objek                    : inti kalimat dasar yang sederhana.

Pelengkap              : –

Keterangan            : yang sederhana.

Pola kalimat          : S-P-O-K

3) Kalimat yang panjang-panjang cenderung bertele-tele, sukar dipahami, dan dapat menimbulkan salah penafsiran.

Subjek                   : Kalimat yang panjang

Predikat                 : cenderung bertele-tele ,sukar dipahami dan dapat menimbulkan salah penafsiran.

Objek                    : –

Pelengkap              : –

Keterangan            : –

Pola kalimat          : S-P

4) Oleh karena itu, Anda harus dapat menyusun kalimat yang sederhana, mudah dipahami, dan jelas maknanya.

Subjek                   : Anda

Predikat                 : menyusun

Objek                    : kalimat

Pelengkap              : –

Keterangan            : sederhana,mudah dipahami dan jelas maknanya.

Pola kalimat          : S-P-O-K

5) Perang ekonomi di berbagai Negara akan dimenangkan oleh Negara yng dicintai oleh rakyatnya.

Subjek                   : Anda

Predikat                 : menyusun

Objek                    : kalimat

Pelengkap              : –

Keterangan            : sederhana,mudah dipahami dan jelas maknanya.

Pola kalimat          : S-P-O-K

6) Untuk itu, para elit politik berupaya menanamkan kecintaan, kebanggaan, dan kesetiaan rakyat kepada negaranya.

Subjek                   : Elit politik

Predikat                 : berupaya

Objek                    : kecintaan, kebanggaan dan kesetiaan rakyat kepada negaranya.

Pelengkap              : menanamkan

Keterangan            : kepada negaranya.

Pola kalimat          : S-P-Pel-O-K

7) Hal itu mudah diwujudkan, asal para elit politik memberi contoh dan tidak memperkaya diri sendiri.

Subjek                   : Elit politik

Predikat                 : berupaya

Objek                    : kecintaan, kebanggaan dan kesetiaan rakyat kepada negaranya.

Pelengkap              : menanamkan

Keterangan            : kepada negaranya.

Pola kalimat          : S-P-Pel-O-K

8) Agar dapat mandiri, kita harus bekerja keras dan menghentikan segala bentuk ketergantungan kepada Negara lain.

Subjek                   : kita

Predikat                 : bekerja keras dan berhenti

Objek                    : negara lain.

Pelengkap              : tergantung

Keterangan            : agar dapat mandiri

Pola kalimat          : S-P-Pel-O-K

9) Untuk mencerdaskan penduduk, pemerintah harus memberikan penyuluhan, gizi yang cukup, dan dana pendidikan yang mencukupi.

Subjek                   : Pemerintah

Predikat                 : memberikan

Objek                    : penyuluhan , gizi yang cukup, dan dana pendidikan

Pelengkap              : –

Keterangan            : untuk mencerdaskan penduduk.

Pola kalimat          : S-P -O-K

10) Jika tidak, sumber daya manusia bangsa Indonesia akan ketinggalan jauh dari Negara-negara Asean lainnya.

Subjek                   : Sumber daya manusia bangsa Indonesia

Predikat                 : ketinggalan

Objek                    : negara – negara ASEAN lainnya.

Pelengkap              : –

Keterangan            : –

Pola kalimat          : S-P –O

 

  1. Kalimat berikut ini salah strukturnya. Tentukan kesalahan dan perbaikilah!

1) Mahasiswa itu giat belajar dan selalu mengikuti informasi terbaru. Sehingga menjadi mahasiswa yang berkualitas.

Perbaikan : Mahasiswa itu giat belajar dan selalu mengikuti informasi terbaru sehingga menjadi mahasiswa yang berkualitas.

2) Meskipun berprestasi , tetapi belum memenuhi syarat ke puncak kariernya.

Perbaikan : Meskipun berprestasi , Hal itu belum memenuhi syarat ke puncak kariernya.

3) Dalam negosiasi itu tidak memenangkan pihaknya.

Perbaikan : Negosiasi itu tidak memenangkan pihaknya.

4) Dari perkembangan usahanya menunjukkan kemajuan pesat.

Perbaikan : Perkembangan usahanya menunjukkan kemajuan pesat.

5) Tertinggi di kelompok A dan terendah di kelompok B.

Perbaikan : Meskipun tertinggi di kelompok A, namun di kelompok B dia adalah yang terendah.

6) Meskipun sudah mencapai puncak kariernya tetapi ia bekerja keras.

Perbaikan : Meskipun sudah mencapai puncak kariernya, ia tetap bekerja keras.

7) Megawati yang menjadi presiden wanita pertama di Indonesia.

Perbaikan : Megawati menjadi presiden wanita pertama di Indonesia.

8) Setiap orang mengharapkan akan sejahtera hidup di dunia dan di akhirat.

Perbaikan : Setiap orang mengharapkan sejahtera hidup di dunia dan akhirat.

9) Bagi pegawai negeri yang akan pensiun hendaklah menyiapkan mental.

Perbaikan : Bagi pegawai negeri yang akan pensiun hendaklah menyiapkan mentalnya.

10) Walaupun belum pernah ke rumahku , tetapi ia tidak kesulitan mencarinya.

Perbaikan : Walaupun belum pernah ke rumahku , ia tidak kesulitan mencarinya.

  1. Kalimat berikut ini salah diksinya. Tentukkan kesalahannya dan perbaikilah.

1) Ia bukan mahasiswa teladan tetapi mahasiswa biasa.

Perbaikan : Ia bukan mahasiswa teladan melainkan hanya mahasiswa biasa.

2) Cinta adalah merasa setia , bangga, dan prihatin terhadap objek cintanya.

Perbaikan : Cinta adalah perasaan setia , bangga, dan simpati terhadap objek cintanya.

3) Cinta yaitu perasaan setia , bangga dan prihatin.

Perbaikan : Cinta yaitu merasa setia , bangga dan simpati.

4) Cinta merupakan kasih sayang.

Perbaikan : Cinta ialah kasih dan sayang.

5) Sesuai cita-citanya menjadi wirausahawan , ia mendalami bidang tersebut.

Perbaikan : Sesuai cita-citanya menjadi wirausaha , ia mendalami bidang tersebut.

6) Ia bukan hanya cerdas tetapi juga rajin belajar.

Perbaikan : Ia bukan hanya pandai tetapi juga rajin belajar.

7) Ia membaca banyak buku-buku yang digemarinya.

Perbaikan : Ia membaca banyak buku yang digemarinya.

8) Ia mengambili buku-buku yang berjatuhan di lantai.

Perbaikan : Ia mengambili buku yang berjatuhan di lantai.

9) Kepada Yth Bambang Pamungkas di Jakarta.

Perbaikan : Yth. Bambang Pamungkas di Jakarta.

10) Bapak Prof.Dr. Purnama Sidi di Bandung.

Perbaikan : Yth. Prof.Dr. Purnama Sidi di Bandung.

 

  1. Kalimat berikut ini salah ejaannya. Tentukan kesalahanya dan perbaikilah.

1) Untuk menjadi atlit professional ia harus memiliki kondite baik dan “ track record “ yang luar biasa.

Perbaikan : Untuk menjadi atlet professional ia harus memiliki konduite baik dan track record yang luar biasa.

2) Meskipun usahanya belum berhasil ia tidak pernah mengeluh.

Perbaikan : Meskipun usahanya belum berhasil , ia tidak pernah mengeluh.

3) Buku itu mahal , tetapi dibelinya juga.

Perbaikan : Ia tetap membeli buku itu meskipun harganya mahal.

4) Bacalah halaman ke 1100 s/d 1500 dari 2000 halaman buku itu.

Perbaikan : Bacalah halaman ke seribu seratus sampai dengan seribu lima ratus dari dua ribu halaman buku itu.

5) Jika Anda mengkopi buku ini Anda akan didenda Rp. 5 miliar.

Perbaikan : Jika Anda mengkopi buku ini Anda akan didenda Rp 5.000.000.000,00.

6) Evaluasi pembelajaran Anda meliputi kehadiran , Ujian Tengah semester, Ujian Akhir semester dan Makalah ilmiah yang anda tulis.

Perbaikan : Evaluasi pembelajaran Anda meliputi kehadiran , hasil Ujian Tengah semester dan Ujian Akhir semester serta Makalah ilmiah Anda.

7) Ia akan mempelajari undang-undang itu dan membandingkannya dengan Undang-undang Dasar RI.

Perbaikan : Ia akan mempelajari Undang-Undang itu dan membandingkannya dengan Undang-Undang Dasar RI.

8) Pada hari ini selasa 17 Agustus 2004 Tahun Masehi RI merayakan hari kemerdekaan ke 58.

Perbaikan : Pada hari ini Selasa 17 Agustus 2004 , RI merayakan Hari Kemerdekaan ke 58.

9) Untuk mengambil uang di bank BNI dalam jumlah besar harus menunjukkan KTPnya kepada kasier.

Perbaikan : Untuk mengambil uang di bank BNI dalam jumlah besar harus menunjukkan KTPnya kepada kasir.

10) Banyak orang Indonesia mengkonsumsi cassava setiap harinya.

Perbaikan : Banyak orang Indonesia mengkonsumsi cassava setiap harinya.

 

  1. Kalimat berikut tidak efektif . tentukan kesalahannya dan perbaikilah menjadi kalimat efektif .

1) Karena sudah diketahui sebelumnya mahasiswa segera menjawab soal.

Perbaikan : Karena sudah mengetahui sebelumnya mahasiswa segera menjawab soal.

2) Di Indonesia melakukan berbagai pembenahan kebijakan bagi pembinaan masyarakat ekonomi lemah.

Perbaikan : Indonesia melakukan berbagai pembenahan kebijakan bagi pembinaan masyarakat ekonomi lemah.

3) Upaya mendesak adalah mengadili para koruptor.

Perbaikan : Mengadili para koruptor adalah upaya mendesak.

4) Korupsi dipastikan menimbulkan biaya produksi yang amat tinggi di berbagai usaha . Sehingga melemahkan daya saing di pasar internasional.

Perbaikan : Korupsi dipastikan menimbulkan biaya produksi yang sangat tinggi di berbagai usaha, sehingga melemahkan daya saing di pasar internasional.

5) Dengan korupsi seorang calon pejabat diwajibkan membayar uang yang sangat besar, maka setelah menjabat pejabat itu cenderung berupaya mendapatkan kembali uang yang digunakan untuk membayar jabatannya.

Perbaikan : Korupsi mewajibkan seorang calon pejabat membayar uang yang sangat besar untuk memperoleh jabatannya , maka setelah menjabat pejabat itu cenderung berupaya mendapatkan kembali uang yang digunakan untuk membayar jabatannya.

6) Vietnam yang berhasil menghukum mati para koruptor dalam upaya menegakkan keadilan dan kemakmuran di negara itu.

Perbaikan : Vietnam berhasil menghukum mati para koruptor dalam upaya menegakkan keadilan dan kemakmuran di negara nya.

7) Kepada semua mahasiswa yang mengadapi masalah penulisan skripsi dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

Perbaikan : Bagi mahasiswa yang menghadapi masalah penulisan skripsi dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

8) Oleh karena itu , maka setiap universitas hendaklah membimbing masyarakat kecil agar mengembangkan potensi bisnisnya.

Perbaikan: Setiap universitas hendaklah membimbing masyarakat kecil agar mengembangkan potensi bisnisnya.

9) Meskipun kinerja bisnis mulai bangkit , tetapi kita harus tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Perbaikan : Meskipun kinerja bisnis mulai bangkit , kita harus tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

10) Dari penelitian membuktikan bahwa pembinaan ekonomi rakyat kecil kurang intensif.

Perbaikan : Penelitian membuktikan bahwa pembinaan ekonomi rakyat kecil kurang intensif.

11) Adalah merupakan tanggung jawab kita semua untuk menciptakan rasa aman dan tenteram di masyarakat kita.

Perbaikan : Menciptakan rasa aman dan tenteram di masyarakat kita adalah tanggung jawab kita semua

12) Kita akan membicarakan tentang pembinaan masyarakat miskin agar bangkit mengembangkan potensinya.

Perbaikan  : Kita akan membicarakan pembinaan masyarakat miskin agar bangkit mengembangkan potensinya.

13) Untuk meningkatkan mutu akademis, memerlukan sarana yang harus dibiayai dengan uang SPP.

Perbaikan  : Untuk meningkatkan mutu akademis, kita memerlukan sarana yang harus dibiayai dengan uang SPP.

14) Untuk mendaki gunung seorang pendaki harus menyiapkan peralatan,stamina, dan semangat yang tinggi.

Perbaikan  : Untuk mendaki gunung , seorang pendaki harus menyiapkan peralatan,stamina, dan semangat yang tinggi.

15) Penelitian itu masih dalam taraf pengumpulan data-data yang sangat diperlukan guna menguji hipotesis.

Perbaikan  : Penelitian itu masih dalam tahap pengumpulan data yang nantinya sangat diperlukan guna menguji hipotesis.

16) Hipotesis nol adalah berarti tidak membedakan variabel x dan variabel y.

Perbaikan  : Hipotesis nol adalah hipotesis yang tidak membedakan variabel x dan y.

17) Masing-masing mahasiswa yang mengikuti studi lapangan harus membawa sesuatu perlengkapan.

Perbaikan : Setiap mahasiswa yang mengikuti studi lapangan harus membawa perlengkapan penelitian nya.

18) Dalam cerita itu dikisahkan seorang wanita yang berhasil menyelamatkan bayi yangdilahirnya ketika peristiwa itu berlang-sung.

Perbaikan : Cerita itu mengisahkan seorang wanita yang berhasil menyelamatkan bayi yang dilahirkannya ketika peristiwa itu berlangsung.

19) Karena sering sakit dan tidak masuk kuliah maka soal yang mudahpun tidak mampu dijawabnya.

Perbaikan : Karena sering sakit dan tidak hadir kuliah maka soal yang mudahpun tidak mampu dijawabnya.

20) Berhubung waktu ujian sudah mendesak , sehingga persiapan untuk belajar secara mendalam tidak dilakukan.

Perbaikan : Persiapan untuk belajar secara mendalam tidak dilakukan karena waktu ujian sudah mendesak.

 

  1. Membuat Paragraf Menggunakan Kalimat Efektif.

Buatlah sebuah paragraf menggunakan kalimat efektif ( terdiri atas 5 kalimat ). Topik sesuai dengan bidang studi Anda. Perhatikan penggunaan kata penghubung antarkalimat, struktur,diksi,ejaan,dan persyaratan kalimat efektif ,kalimat topik dan kalimat penjelas .

Jawaban :

Informasi adalah kumpulan pesan yang diterima melalui komunikasi. Sebuah informasi memiliki ciri-ciri terbaru, tepat waktu, relevan, dan konsisten. Dengan ciri-ciri tersebut maka informasi sangat bermanfaat bagi pembaca. Untuk mempermudah tersebarnya sebuah informasi maka dibutuhkan sebuah sistem. Sebuah sistem tersebut biasa disebut dengan Sistem Informasi.

 

Pria Metroseksual

Metroseksual adalah sebuah istilah baru, sebuah kata majemuk yang berasal dari paduan dua istilah metropolitan dan heteroseksual. Istilah ini dipopulerkan pada tahun 1994 untuk merujuk kepada yang menampilkan ciri-ciri yang sering dikaitkan dengan kaum pria homoseksual (seperti perhatian berlebih terhadap penampilan), meskipun dia bukanlah seorang homoseksual. Istilah ini memicu perdebatan seputar penanda teoritis dekonstruksi seksual serta hubungannya dengan konsumerisme.

Definisi oleh Simpson’s Ssalon.com adalah sebagai berikut “Ciri khas metroseksual adalah pria muda yang memiliki uang untuk dibelanjakan, hidup dekat atau di metropolis – karena disanalah terletak toko, klub, pusat kebugaran, dan penata rambut terbaik. Ia bisa saja seorang gay, heteroseksual, atau biseksual, akan tetapi ini hanyalah imaterial belaka, karena nyatanya ia lebih mencintai dirinya sebagai objek cinta, kenikmatan, dan pilihan seksualnya. Profesi tertentu seperti model, pelayan restoran, media, industri musik, dan olahraga tampaknya menarik bagi kaum ini, akan tetapi sesungguhnya seperti herpes, produk gengsi (atau produk kegenitan) untuk pria ada di mana-mana.

Setelah sekian lama, heteroseksualitas yang tidak berpelembab, tertindas, kuno dan (re)produktif; kini telah diberi slip merah jambu oleh kapitalisme. Pria kokoh yang penuh penyangkalan diri, sederhana dan rendah hati, jarang berbelanja untuk dirinya sendiri (peran utamanya adalah mencari nafkah dan mendapat uang untuk dibelanjakan istrinya), kini digantikan oleh pria baru, seseorang yang kurang yakin dengan identitasnya dan lebih tertarik pada citra dirinya sendiri – hal ini untuk menyatakan, seseorang yang ingin dilihat dan diperhatikan (karena dengan demikian anda baru yakin bahwa anda itu ada). Seorang pria, dengan kata lain, yang menjadi impian bagi para pengiklan.”

Konsep metroseksual mengarah kepada gaya hidup pria perkotaan modern yang berpenghasilan lebih dan sangat peduli kepada penampilan dan citra dirinya. Gaya hidup ini berkait erat dengan konsumerisme, kapitalisme dan bahkan dengan perilaku narsisme. Pria metroseksual menaruh perhatian lebih kepada penampilan yang cenderung memiliki kepekaan mode dan memilih pakaian berkualitas atau bermerek, serta memiliki kebiasan merawat diri atau kebiasaan-kebiasaan yang dahulu lazim dikaitkan dengan kaum perempuan. Misalnya menyukai kosmetik untuk pria, pergi ke salon atau spa, atau melakukan perawatan tubuh seperti perawatan rambut, kuku dan kulit. Karena merupakan pasar potensial bagi berbagai produk yang dikhususkan bagi kaum pria, konsep metroseksual menjadi penting dalam industri fashion dan kosmetik pria, serta dunia pemasaran dan periklanan.

Berikut ini tanda seorang pria metroseksual

  1. Bersahabat dengan cermin.

Selalu membawa sebuah cermin di tas untuk memastikan bahwa tampilannya tidak rusak entah saat menghadiri sebuah acara, saat bertemu dengan seseorang, atau hanya sekedar pergi ke minimarket bahkan sehabis dari toilet pun mereka akan meluangkan waktunya untuk merapikan diri.

  1. Mengenal produk perawatan tubuh.

Mereka selalu menyediakan produk perawatan tubuh seperti lotion, hair gel, sun screen, face cleanser, hair conditioner. Mungkin mereka juga selalu membawa beberapa produk tersebut di dalam tasnya. Bukan sekedar memilikinya, mereka juga memiliki pemahaman akan perbedaan dari merek-merek produk-produk tersebut.

  1. Durasi dandan yang lama.

Jika pada umumnya pria adalah makhluk yang simple dalam hal penampilan, lain halnya pada pria metroseksual ini. Mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu mereka saat berdandan baik pada saat menggunakan produk perawatan, pemilihan baju dan sepatu yang harus sesuai.

  1. Melakukan ritual perawatan.

Jika seorang pria pada umumnya melakukan perawatan hanya sekedar mencukur kumis atau janggut dan itupun tidak dilakukan setiap hari. Berbeda dengan pria metroseksual ini, setiap hari mereka melakukan kegiatan mencukur kumis atau janggut, menggunakan berbagai lotion, membersihkan wajah setiap malam, dan lain sebagainya. Tidak lupa juga mereka mempunyai jadwal rutin untuk mengunjungi pusat perawatan tubuh untuk facial, body scrub, memotong rambut, dan lain sebagainya. Mereka pun tidak sembarangan dalam memilih pusat perawatan tubuh dan juga selalu mempertimbangkan tren saat ini.

  1. Gaya berpenampilan.

Seorang pria metroseksual jelas memandang pakaian lebih dari sekedar penutup atau pelindung tubuh. Saat berbelanja pria ini memiliki banyak faktor yang dipikirkan seperti model, ukuran, warna, bahan, dan lainnya. Gaya berpakaian pria metroseksual berpengaruh padakebiasaan belanja yang dilakukannya. Entah sudah memiliki tujuan untuk membeli barang tertentu ataupun tidak, serorang pria ini akan mengingat kembali fashion apa yang sudah atau belum dimilikinya saat sedang berbelanja.

Remaja dan Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik narkoba ataupun napza, mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Narkoba sudah meluas ke segala lapisan masyarakat Indonesia. Yang menjadi sasaran bukan hanya tempat-tempat hiburan malam saja, tetapi sudah meluas ke daerah pemukiman, kampus, dan bahkan sekolah-sekolah. Korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin bertambah dan tidak terbatas pada kalangan kelompok masyarakat yang mampu, mengingat harga narkoba yang tinggi, tetapi juga sudah merambah kekalangan masyarakat ekonomi rendah. Hal ini dapat terjadi karena komoditi narkoba memiliki banyak jenis, dari yang harganya paling mahal yang hanya dapat beli oleh kalangan elite atau selebritis, sampai yang paling murah yang dikonsumsi oleh kelompok masyarakat ekonomi rendah.

Memang sudah tidak dipungkiri lagi bahwa penyalahgunaan narkoba sudah banyak di kalangan remaja. Penyalahgunaan ini akan berdampak buruk untuk kesehatan maupun untuk kehidupan negeri ini di kemudidan hari. Mengapa berdampak untuk negeri ini? Ya karena siapa lagi sang penerus bangsa Indonesia ini jika bukan mereka para kaum muda. Narkoba yang secara perlahan akan menghancurkan syaraf penggunanya dan secara perlahan akan menyebabkan kematian. Masih muda saja sudah tidak bisa menjaga diri sendiri bagaimana mereka akan menjaga negara ini?

Penyalahgunaan narkoba ini harus segera dihentikan. Pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada para pemuda pelajar generasi penerus bangsa. Kurangnya pendidikan moral dan keagamaan inilah yang menyebabkan mereka terjerumus kedalam lingkaran setan ini. Dan sebagai orang tua harus selalu mamantau dan waspada akan bahaya narkoba.

Mahasiswa Berprestasi

Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian prestasi tersebut, maka pengertian prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Karakter-karakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih prestasi tertentu, dibutuhkan kerja keras.

Sebagai mahasiswa kita dituntut memiliki sifat positif seperti berprestasi, bertanggungjawab, aktif, tanggap, kritis, dan lain sebagainya. Sifat positif yang mengantarkan seorang mahasiswa menjadi penerus bangsa Indonesia. Bukan malah memberikan contoh yang buruk kepada masyarakat seperti tawuran, melakukan demo yang rusuh dan anarkis dengan merusak fasilitas umum, melakukan pembakaran. Tindakan tersebut pasti sangat mengganggu masyarakat sekitar dan para pengguna jalan yang sedang melintas. Mahasiswa merupakan bagian terpenting dalam perubahan bangsa ini yang memiliki semangat dalam menciptakan suatu perubahan, karena mahasiswa sebagai kaum intelektual yang tidak lepas dari fungsi dan peran serta tujuan yang menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.

Menjadi mahasiswa yang berprestasi merupakan impian semua orang baik di Indonesia maupun di dunia. Menyandang gelar prestasi merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Menjadi mahasiswa yang berprestasi bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan perjuangan yang besar sejak menginjak bangku kuliah. Berprestasi tidak harus selalu menang dalam kejuaraan atau lomba ataupun tidak harus mencapai sebuah nilai akademis di atas rata-rata, namun berprestasi adalah mampu mengendalikan diri sendiri dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Hal yang perlu ditekankan bahwa menjadi mahasiswa berprestasi bukan hanya berusaha memperoleh gelar mahasiswa berprestasi dalam bidang akademik saja dan bukan hanya orang-orang dengan bakat luar biasa saja yang bisa menyandang gelar tersebut. Setiap mahasiswa bisa dan mampu menjadi mahasiswa berprestasi dan prestasi itu tidak harus prestasi yang besar, sekecil apapun usaha yang telah dilakukan dan berguna bagi orang lain itu juga merupakan suatu prestasi. Jadi, tetaplah berusaha dan selalu berusaha dan lakukan yan terbaik yang kita bisa dimanapun dan kapanpun, itulah makna menjadi mahasiswa berprestasi yang sesungguhnya.

EYD (Ejaan yang Disempurnakan)

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.

Sebelum EYD, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, (sekarang Pusat Bahasa), pada tahun 1967 mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK). Ejaan Baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia Ejaan Malindo. Para pelaksananya pun di samping terdiri dari panitia Ejaan LBK, juga dari panitia ejaan dari Malaysia. Panitia itu berhasil merumuskan suatu konsep ejaan yang kemudian diberi nama Ejaan Baru. Panitia itu bekerja atas dasar surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan no.062/67, tanggal 19 September 1967.

Perubahan yang terdapat pada Ejaan Baru atau Ejaan LBK (1967), antara lain:[1]

“tj” menjadi “c” : tjutji → cuci

“dj” menjadi “j”: djarak → jarak

“j” menjadi “y” : sajang → sayang

“nj” menjadi “ny” : njamuk → nyamuk

“sj” menjadi “sy” : sjarat → syarat

“ch” menjadi “kh”: achir → akhir

Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain:

  1. Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.
  2. Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan, misalnya pada kata furqan, dan xenon.
  3. Awalan “di-” dan kata depan “di” dibedakan penulisannya. Kata depan “di” pada contoh di rumah, di sawah, penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara “di-” pada dibeli atau dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
  4. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak digunakan sebagai penanda perulangan

Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah:

  1. Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.
  2. Penulisan kata.
  3. Penulisan tanda baca.
  4. Penulisan singkatan dan akronim.
  5. Penulisan angka dan lambang bilangan.
  6. Penulisan unsur serapan.

REFERENSI : http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan